Presiden Jokowi soal UU Cipta Kerja , Buat Lowongan Pekerjaan Sebanyak-banyaknya

Jakarta - Di hadapan pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya penetapan Undang-undang Cipta Kerja dalam memajukan Indonesia.

Dalam acara Pengukuhan Majelis Pengurus Pusat ICMI, Sabtu (29/1), Presiden Jokowi menyampaikan saat ini Pemerintah sedang mengupayakan transformasi struktural.

Secara umum, transformasi struktural merupakan perubahan struktur ekonomi, dari sektor dengan produktivitas rendah menjadi lebih tinggi.

"Banyak yang harus dilakukan dan untuk itu, kita harus permudah investasi yang besar, sedang, kecil, dari dalam maupun luar negeri," jelas Jokowi secara online, lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden.

"Itulah tujuan kita menetapkan UU Cipta Kerja, untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri," imbuhnya.

Dalam kata lain, UU Cipta Kerja menjadi cara pemerintah membuka jalan bagi kemudahan investasi dan pembukaan lapangan kerja di Tanah Air.

Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan besar, yaitu perubahan dan transformasi di dunia yang hiperkompetitif.

Oleh karenanya, UU Cipta Kerja menjadi penting dalam membantu transformasi struktural Indonesia, agar bisa berkompetisi dengan dunia yang terus berubah.

Dalam pidatonya, Jokowi membeberkan rencana Indonesia dalam bertransformasi.

Mulai dari hilirisasi di semua sektor, termasuk sektor pertambangan dan pertanian; transformasi ekonomi digital; dan transformasi energi terbarukan.

"Hilirisasi harus dilakukan di semua sektor. Petani memang harus kuat di on ranch, inovasi di sektor pertanian dan peternakan harus kuat.

Tetapi, yangan berhenti di situ. Pupuk, bibit, dan lain-lain, kelompok tani dan peternak, koperasi petani dan peternak juga harus masuk juga ke off farm, masuk juga ke hilir," ungkap dia.

"Sekali lagi, agar nilai tambah itu diterima petani, karena keuntungan terbesarnya itu di off farmnya.

Dan tentu saja bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru yang semakin banyak."

Pun dengan transformasi ekonomi digital. Diketahui, saat ini Indonesia memiliki 2.229 start-up, dengan 1 Decacorn dan 8 Unicorn serta 8,4 juta UMKM di berbagai system.

Potensi ekonomi digital RI pada 2025 mencapai USD 124 miliar, atau Rp 1.783 triliun.

Bahkan, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pun juga bagian dari transformasi struktural.

"Program pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur adalah bagian penting dari transformasi itu.

Program IKN bukan sekadar pindah gedung pemerintahan, bukan itu. Pindah ibu kota adalah pindah cara kerja, pindah way of thinking dengan berbasis pada ekonomi modern-day dan membangun sosial yang lebih adil dan inklusif," tutupnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Kota Bogor Mencatat Jika Pencapaian Vaksinasi COVID-19 Mencapai 89,20 %

Panglima TNI, Mengakui Jika Dalam 10 Tahun Ini Sebanyak 1.826 Prajurit Terinveksi HIV/AIDS

Kemensos Berikan Pendampingan Terhadap Korban Kasus Kekerasan Seksual Dan Penganiayaan di Malang